Rabu, 07 Desember 2011

Gadis Pengibar Bendera

Awalnya...tidak sama sekali suka membaca,,jengah akan tulisan,,sewaktu duduk di bangku kuliah dan SMA pun diriku lebih gemar memperhatikan Guru Menerangkan Pelajaran ketimbang membaca., dan itu pun selalu terjadi ketika pada ulangan atau ujian.

Pada ujian kali ini diriku seperti biasa hanya duduk menunggu waktu ujian tersebut tiba,sedangkan teman-temanku sibuk dengan catatan dan buku masing-masing..seorang temanku bertanya "Loe Gak Belajar Man?", diriku menjawab dengan enteng"Males ah..lagipula baru kemaren gurunya nerangin.." , temanku "Oh..Yowis..sekarepmu wae.."

Gurupun memanggil kami semua untuk masuk keruangan,,ibarat anak bebek kami masuk dengan antri.."Semua Buku dikumpulkan kedepan..tanpa ada kecuali..Yang ada dimeja hanya alat Tulis,,Mengerti.."Ujar Ibu Atun guru Sosiologi..diriku pun mengacuhkan perintahnya,,kuletakan bukuku dilaci bawah meja.Posisi duduk kami pada saat itu satu meja satu murid.dan seberangnya pun berada disebelah kanan,,jadi sulit buat kami untuk bertukar jawaban ataupun bertukar cerita.Soal satu persatu dibagikan oleh ibu Atun,tubuhnya gempal dan tidak terlalu tinggi dan mengenakan jilbab..soal terdiri dari tiga lembar sepuluh soal essay semua..masih kuingat kata-kata beliau.."Kita Itu orang Sosial..Jadi Harus Bisa Berkomunikasi dengan baik" mungkin dengan soal essay-essay tersebutlah beliau melatih kami dalam berkomunikasi.

Soal-soal tersebutpun pu baca satu-persatu dengan sembarang dengan harapan menemukan soal yang dapat ku jawab. Namun hingga titik terakhir no 10. dari soal tersebut, tak ada satu pun soal yang ku mengerti,,dalam hatiku..
                   essay lagi soalnya...
                   coba pilihan ganda A,B,C,D sampe E
                  kan kalo itu aku bisa nembak jawabanya.
Huft..nafasku menghempaskan soal-soal berantakan dimejaku,,Kulihat teman-temanku sedang asik dengan soal masing-masing..jauh terlihat dari meja ku Ibu Atun sedang asik mengoreksi jawaban-jawaban kelas sebelah...namun terbelesit dalam otakku.."Aha.."
                  kan dilaci ada buku paket..
                  kenapa ga nyontek aja bung..
                 dasar pendek ga berakal
Otakku mengintimidasi diriku sendiri,,sebuah penghianatan dalam diri,,tubuhku memang tidak terlalu tinggi,,dengan kata lain pendek,,namun jelas-jelas otakku berkata Pendek Tak Berakal ..huft..dasar..Untuk kali ini ku maafkan otakku itu biar tau rasa kau nanti,,tunggu pembalasanku nanti..

Tanpa ambil tempo langsung kukeluarkan buku paket tersebut setengahnya dari kolong meja..hingga hanya sidikit dari bagian buku tersebut dapat kubaca..halam demi halam kubaca dengan cepat sergap sambil melihat keadan kanan-kiri kepalaku menoleh..namun hal tersebut tak dapat membantuku menjawab bahkan setengah soal saja.. tamatlah aku,,bahkan untuk mendapat nilaipun diriku tak berani berharap..dengan wajah pasrah diriku menoleh jam dinding yang waktu menunjukan setengah dua belas, dengan kata lain..setengah jam lagi waktu ujian selesai..namun seketikaku menoleh kesamping temanku,,Aku melihat sosok wanita sedang asik menyalin buku paket dari kolong mejanya seperti yang kulakukan tadi, kedalam lembar jawaban.. 
                             tanya jawabannya boi...
                              halaman berapa aja..
                              tanya buruan..
                              bentar lagi selesai waktunya..
lalu aku teriak.."IYE BAWEL"serentak teman-temanku menoleh curiga..lalu ibu Atun berkata,,"Kalo Udah Selesai taro jawabanmu dimeja lalu tinggalkan kelas.,.","Belom selesai bu.."jawabku cepat. Lalu keadaan menjadi tenang aman terkendali..teman-teman sibuk dengan soalnya.."Sut..Sut..De..De..nomor satu halaman berapa.."Ade pun melirik sinis.."berisik ah kamu..","tega kamu de sama aku..satupun soal belum kujawab de..ngeblank..","Yaudah, tunggu bentar..","no satu halaman dua enam..makanya baca buku..","Iya..iya makasih ya.."Lalu tanpa ambil pusing langsung ku salin semua kata-kata didalam halaman dua puluh enam..nomor satu tuntas ku jawab,,tanpa basa-basi lalu ku bertanya."nomor dua de..","Ogah...usaha sendirilah..","ayolah de..aku kasih coklat dua..oke..","Topbleron ye..","oKe...","Tunggu Sebentar..halaman tiga dua..","wuih..makasih de.."

Tanpa ku pikir panjang..langsung keluarkan bukuku lagi,,,namun ketika aku mau menyalin jawaban ke kertas jawabanku..pandanganku masih terfokus pada buku paket..tanganku tak dapat menemukan lembar jawabanku,,sekejap ku tegapkan tubuhku,,sosok gempal,pendek berkerudung berdiri disamping mejaku.."Bagus..."ibu Atun singkat bicaranya..lalu dengan sedikit gerakan beliau menghampiri meja ade teman sebelahku..dengan cepat beliau mengambil lembar jawaban kami lalu langsung menuju ke mejanya lagi..

Ade melihatku dengan muka penuh durga bercampur sedikit titik-titik air mata di ujung-ujung matanya..Sebenarnya kalau dilihat dari postur tubuh ade, untuk ukuran wanita dia termasuk tinggi..seratus enam puluh delapan, bahkan lebih tinggi dari ku yang hanya mencapai seratus enam puluh lima..dia sosok wanita tak kenal dandan..tak kenal lipstik,,tak kenal bedak..bahkan tak kenal anting-anting yang sewajarnya di kenakan oleh wanita..kulitnya sawo matang,,mendekati busuk malahan..lebih hitam dari kulitku..dihidupnya hanya ada satu..Baris Berbaris..iya baris berbaris atau sering di Sebut PASKIBRA..Pasukan Pengibar Bendera..jauh dari sosok wanita semestinya. namun jangan salah teman..jika dirimu melihat dirinya sedang memakai seragam kebesarannya sebelum kegiatan upacara pengibaran, dirimu pasti terpesona karna pakaian itu sangat pas untuk dirinya putih berbalut Merah..lebih dari sekedar pakaiannya saja..ketika dia melakukan aba-aba untuk mulai melangkah sebagai petugas pengibar bendera,,semua mata peserta upacara tertujunya,,kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru dan semua murid bahkan hingga satelit Amerika pun melihat kepada dirinya..Sungguh anggun gerakannya,.kemayu namun tegas..menggambarkan bahwa dirinya Wanita Elegan..namun prestasinyya di lapangan tak sebagus di meja belajar,,tiap kali guru menerangkan Hanya nafas lembut dari tidurnya yang terdengar dari meja ku..itulah Lingkan Ade Fitria..gadis tangguh..

Aku pun mencoba meminta maaf,"maafin aku de..siapa yang mau de,,kalo kaya gini keadannya..",dia hanya menjawab "Salman, Jahat"lalu langsung berdiri menuju meja Ibu Atun yang sudah menunggu kami dari tadi...dengan tegas ade mimnta maaf kepada ibu Atun,,"maaf ibu saya salah,,saya siap menerima hukuman apapun agar saya diberikan kesempatan mengikuti ulangan her" tahukan dirimu tentang ulangan her..ulangan her adalah ulangan yang diadakan untuk memperbaiki nilai jika nilai ulangan di bawah rata-rata kelulusan,,ibu Atun pun menatap diriku, matanya seakan-akan berkata "Lihat itu salman..Penuh tanggung jawab..lihat dirimu,,hanya bisa menyusahkan saja.." lalu ibu Atun berfikir sejenak sambil mengetok-ngetokkan pulpen ke meja.."Oke..abis pulang sekolah kalian menghadap saya di ruang guru.."kami serempak menjawab "Iya Bu..."

Selesainya ujian teman-teman yang lain beristirahat di kantin..adanya menjalani ibadah shalat dzuhur..ada yang tidur-tiduran..namun diriku,,duduk termenung dengan persaan berselimutkan persaaan bersalah, tak mampu berkata apa-apa..betapa bodohnya aku harus menjerat temanku yang tidak tau menau. sekejap terlintas di otakku..Topbleron, diriku berjanji memberikan dirinya coklat...dengan gerakan cepat diriku mengambil uang disaku tasku lalu langsung pergi ke kantin untuk membeli coklat tersebut..dua buah..ingat dua buah..sesampainya dikelas, colkat tersebut kumasukan kedalam tas ade..dengan secarik kertas bertuliskan
               Jika Dapat kuberikan lebih dari ini,,
              Maka sudah sedari dulu kuberikan kepadamu..
              Terima Kasih dan Maaf
seseleainya jam pulang sekolah, diriku langsung menuju ke ruang guru untuk menemui ibu Atun,,Ibu Atun sudah duduk tegap di singgasana kebesaranya,di depan mejanya bertuliskan SUMIATUN, Spd sungguh cerdas sekali namanya,,singkat namun berisi..tak lama ade pun datang,,"Kalian Sudah Siap??","apapun akan kami lakukan bu untuk menebus kesalahan kami.."tegas kata-kataku,,
"Oke,,kalian lihat lapangan futsal itu..sempit bukan..kitarilah selama dua jam..tanpa henti..SEKARANG...!!!!!" bentak ibu Atun menupahkan semua kekesalannya kepada kami..kami pun tunggang langgang berlari menuju lapangan tersebut dan mulai mengitarinya,,,aku sempat kagum sesaat oleh ibu Atun..sungguh bijaksana beliau, tidak memarahi kami didepan kelas..hanya berkata "Bagus.."dan memberikan hukuman kepada kami berlari selama dua jam dan kalau mau dipikirkan lebih dalam, berlari stabil selama dua jam sangat banyak manfaatnya,,selain tubuh segar, stamina terlatih dan menjadi artis sekolah karena kami ditonton oleh banyak siswa...tapi itulah Ibu Atun,,,selalu memberikan manfaat disetiap keadaan,,Guru Nomor satu disekolah kami,,

Satu jam sudah berlalu..namun ade tetap berlari stabil tidak cepat tidak juga lambat..dengan dadanya yang tegap,,seakan-akan dia menikmati hukuman ini,,maklum saja diriku karena dirinya sudah sangat terbiasa dengan hal tersebut,,berjemur dibawah sengatan matahari, berbasah-basahan di bawah derasnya air hujan..namum diriku...lihat diriku,,pemain futsal yang payah..terlalu banyak merokok..sehingga harus susah payah ngikuti ade, 

Dua Jam Tuntas kami bayar,,nafasku senin kamis,,namun lihat ade,,tegap dan hanya berkeringat tanpa terlihat lelah diwajahnya,,,Gadis Tangguh..Lalu diriku menghampirinya dan memeberikan air minum dingin kepadanya..namun dia menolak.."Engga, Terima Kasih,,", "Masih marah de sama aku...", "Udah engga kok..bukannya ga mau minuman dari kamu,,,tapi kita abis olah raga ga bagus minum air dingin..lagipula aku bawa minum kok,,masih hangat.." Di keluarkan botol minum stainless miliknya lalu ditungkannya air kedalam gelas, memang terbukti bukan hanya hangat,,namun sedikit panas,,itu terlihat dari asap-asap yang berhamburan di  atas gelas..betapa kagumnya diriku padanya..Gadis Tangguh, tidak ada kompromi untuk hal apapun,,

"Man, Makasih ya coklatnya.."ucap ade kepadaku,,terdengar manis ditelinga ku,,betapa menambah kekaguman ku pada dirinya..sungguh gadis istimewa,, Gadis Pengibar Bendera..yang telah mengajarkan sebuah rasa tanggung jawab, peduli namun tak kenal kompromi,